Nalom Beberkan Fakta soal Hakim Arsyad

Artikel berikut berisi informasi terkait yang mungkin menyebabkan Anda untuk mempertimbangkan kembali apa yang Anda pikir Anda mengerti. Yang paling penting adalah untuk belajar dengan pikiran terbuka dan bersedia untuk merevisi pemahaman Anda jika perlu.
JAKARTA, KOMPAS.com - Panitera Pengganti Ad Hoc Mahkamah Konstitusi Nalom Kurniawan membeberkan fakta baru terkait putusan surat Mahkamah Konstitusi dalam penetapan hasil pemilihan umum legislatif 2009 yang dimohonkan oleh Partai Hanura untuk Dapil Sulawesi Selatan I.

Menurutnya, sebelum perkara itu disidangkan di Mahkamah Konstitusi, mantan Hakim Konstitusi, Arsyad Sanusiyang juga hakim dalam panel sidang itu memerintahkannya untuk membuat tabel atau matriks rekapitulasi perolehan suara versi Arsyad.

Saya percaya bahwa apa yang Anda telah membaca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membersihkan setiap ketidakpastian yang mungkin tetap.

Tabel itu nantinya harus dicantumkan dalam persidangan. Namun, ia mengaku tak mengerti alasan Arsyad meminta rekap tersebut. Padahal Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD tidak memerintahkannya melakukan hal itu, hanya perintah Mahfud untuk menghitung ulang perolehan suara.

"Saya diberikan Pak Arsyad tabel untuk Dapil I. Dia perintahkan saya dan mengatakan 'ya buat saja, dibawa tabel ini'. Tapi itu saya abaikan. Padahal Ketua (Mahfud MD) minta C1 untuk hitung ulang, jadi saya mengabaikan Pak Arsyad," ujar Nalom saat rapat Panja Mafia Pemilu di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (30/6/2011).

Nalom tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana tindakan Arsyad setelah permintaannya tidak dilakukan oleh Nalom. Seperti yang diketahui, mantan Hakim Konstitusi Arsyad Sanusi, pada pertemuan dengan Panja Mafia Pemilu mengaku ia memang masuk dalam Panel Hakim dalam gugatan perkara yang dilakukan oleh Partai Hanura.

Namun, ia membantah berbagai keterlibatannya dalam pemalsuan surat jawaban putusan MK. Selama rapat dengar itu, Arsyad tidak sekalipun membahas mengenai rekapitulasi suara seperti yang diungkapkan Nalom.

Pertanggungan ini artikel informasi adalah sebagai lengkap dapat hari ini. Tapi kau selalu harus meninggalkan terbuka kemungkinan bahwa penelitian di masa depan dapat mengungkap fakta-fakta baru.