Makam Ruyati Dekat Makam Siti Khadijah

Dalam dunia sekarang ini, tampaknya hampir semua topik terbuka untuk diperdebatkan. Sementara aku sedang mengumpulkan fakta untuk artikel ini, saya cukup terkejut menemukan beberapa masalah yang saya pikir diselesaikan sebenarnya masih dibicarakan secara terbuka.
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat, mengungkapkan, jenazah Ruyati, TKW yang dihukum mati di Arab Saudi, telah dimakamkan di dekat makam istri pertama Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah di Mekkah.

Menurut dia, dalam peraturan hukum di Arab Saudi, setiap orang yang meninggal karena hukuman mati, dianggap telah bersih dan dosa-dosanya telah diampuni.

"Jenazah Ruyati sudah dimakamkan di dekat makam Siti Khadijah. Kenapa di sana? Karena di Arab Saudi, setiap orang yang tewas karena hukuman mati dianggap suci jenazahnya," ujar Jumhur, ketika melakukan Konferensi Pers di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (20/6/2011).

Namun Jumhur menambahkan, walaupun telah mendapatkan kehormatan tersebut,  pemerintah akan terus mengupayakan untuk memulangkan jenazah Ruyati ke Tanah Air. Upaya itu dilakukan karena sanak keluarga Ruyati, khususnya anak-anaknya di Indonesia, sangat ingin melihat jenazah ibunya tersebut.

Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda sudah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.

"Kami akan terus mengupayakan untuk mengembalikan jenazah Ruyati. Karena anak-anaknya di sini ingin memeluk Ibunya. Jika memang tidak bisa dipulangkan, kami akan mengirimkan keluarga Ruyati ke Arab," tambahnya.

Juru Bicara Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari, mengemukakan pula hal yang sama. Menurut Dita, pemerintah akan berupaya terus agar jenazah Ruyati binti Satubi dapat dipulangkan ke Indonesia, meskipun aturan hukum di Arab Saudi mengharuskan jenazah korban qishas (suci) dimakamkan di Arab Saudi.

"Selama ini aturan hukumnya jelas, jenazah qishas tidak dapat dipulangkan. Namun kemungkinan selalu ada, sehingga upaya tetap harus dijalankan. Jika ini benar-benar tidak mungkin, salah satu anggota keluarga almarhumah akan kami berangkatkan ke sana untuk menjenguk tempat peristirahatan almarhum," kata Dita.

Ruyati, Sabtu (18/6/2011) lalu dihukum mati setelah mengakui telah membunuh majikannya, wanita asal Arab Saudi bernama Khairiya binti Hamid Mijlid, pada tahun 2010 lalu.

Hukuman mati itu membuat pemerintah Indonesia kaget. Informasi mengenai eksekusi hukuman mati itu, tidak diberitahukan kepada KBRI di Arab Saudi.

Apakah ada benar-benar ada informasi tentang
yang nonesensial? Kita semua melihat hal-hal dari sudut yang berbeda, sehingga sesuatu yang relatif tidak signifikan untuk yang satu akan sangat penting untuk yang lain.