JAKARTA, KOMPAS.com " Direktorat Jenderal Keimigrasian Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ternyata juga mengeluarkan surat cegah tangkal (cekal) terhadap istri politisi Partai Demokrat M Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni, bepergian ke luar negeri. Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Bambang Irawan mengatakan, Neneng dicegah sejak 31 Mei 2011. Bagaimana Anda bisa mencanangkan batas belajar lebih banyak? Bagian berikutnya mungkin berisi bahwa salah satu sedikit kebijaksanaan yang mengubah segalanya.
"Dicekal selama setahun," kata Bambang saat dihubungi, Kamis (9/6/2011). Menurut dia, imigrasi menerbitkan status cegah terhadap istri Nazaruddin tersebut atas dasar permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pada 10 Juni besok, KPK berencana akan memeriksa Neneng sebagai saksi dalam kasus pengadaan listrik tenaga surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang tengah disidik. Pada Rabu kemarin, Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, Neneng saat ini berada di Singapura untuk menemani suaminya yang tengah menjalani pengobatan di negara tersebut. Nazaruddin bertolak ke Singapura pada 23 Mei 2011, sehari sebelum dikeluarkan cekal atas dirinya. Ia juga akan diperiksa KPK pada 10 Juni dalam kasus pengadaan dan revitalisasi sarana dan prasarana di Ditjen PMPTK Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2007. Hingga saat ini belum diperoleh kepastian apakah Nazaruddin dan Neneng akan memenuhi panggilan KPK. Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah juga tidak bisa menjamin Nazaruddin akan hadir di KPK, esok hari.
"Dicekal selama setahun," kata Bambang saat dihubungi, Kamis (9/6/2011). Menurut dia, imigrasi menerbitkan status cegah terhadap istri Nazaruddin tersebut atas dasar permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pada 10 Juni besok, KPK berencana akan memeriksa Neneng sebagai saksi dalam kasus pengadaan listrik tenaga surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang tengah disidik. Pada Rabu kemarin, Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, Neneng saat ini berada di Singapura untuk menemani suaminya yang tengah menjalani pengobatan di negara tersebut. Nazaruddin bertolak ke Singapura pada 23 Mei 2011, sehari sebelum dikeluarkan cekal atas dirinya. Ia juga akan diperiksa KPK pada 10 Juni dalam kasus pengadaan dan revitalisasi sarana dan prasarana di Ditjen PMPTK Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2007. Hingga saat ini belum diperoleh kepastian apakah Nazaruddin dan Neneng akan memenuhi panggilan KPK. Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah juga tidak bisa menjamin Nazaruddin akan hadir di KPK, esok hari.
