JAKARTA, KOMPAS.com " Pernyataan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Tjatur Sapto Edy dari Fraksi Partai Amanat Nasional yang menyatakan bahwa KPK telah membuat negara tekor mengundang kritik. Kritik tersebut termasuk datang dari Wakil Ketua MPR RI Lukman Hakim Saefuddin.Lukman yang juga politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan, KPK telah berkontribusi dalam menumbuhkan kesadaran dan keberanian untuk memerangi korupsi. If you find yourself confused by what you've read to this point, don't despair. Everything should be crystal clear by the time you finish.
"KPK bukan BUMN. Untung-rugi jangan hanya diukur dari perbandingan anggaran yang dikucurkan kepada KPK dengan uang yang berhasil diselamatkan. KPK memang belum berhasil memberantas koruptor kakap. Namun, KPK telah memperbaiki sistem keuangan birokrasi dan pendidikan antikorupsi," kata Lukman ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/3/2011). Lukman mengatakan, gebrakan KPK telah menjadi faktor penjera bagi penyelenggara negara yang ugal-ugalan dalam mengelola anggaran negara. KPK harus diselamatkan dari upaya pemberangusan atas dirinya. Tjatur sebelumnya sempat mengatakan bahwa KPK telah gagal memberantas korupsi. Uang yang berhasil diselamatkan KPK menurutnya baru sepertiga dari anggaran yang digunakan KPK. Tjatur juga mengkritik kemampuan KPK yang hanya mampu mengungkap kasus korupsi kecil.
"KPK bukan BUMN. Untung-rugi jangan hanya diukur dari perbandingan anggaran yang dikucurkan kepada KPK dengan uang yang berhasil diselamatkan. KPK memang belum berhasil memberantas koruptor kakap. Namun, KPK telah memperbaiki sistem keuangan birokrasi dan pendidikan antikorupsi," kata Lukman ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/3/2011). Lukman mengatakan, gebrakan KPK telah menjadi faktor penjera bagi penyelenggara negara yang ugal-ugalan dalam mengelola anggaran negara. KPK harus diselamatkan dari upaya pemberangusan atas dirinya. Tjatur sebelumnya sempat mengatakan bahwa KPK telah gagal memberantas korupsi. Uang yang berhasil diselamatkan KPK menurutnya baru sepertiga dari anggaran yang digunakan KPK. Tjatur juga mengkritik kemampuan KPK yang hanya mampu mengungkap kasus korupsi kecil.