JAKARTA, KOMPAS.com " Penyidik Bareskrim Polri memeriksa Ketua RT di tempat tinggal Haposan Hutagalung di daerah Kayu Putih, Jakarta Timur, Selasa (15/3/2011). Pemeriksaan sebagai saksi itu untuk mengonfirmasi keterangan Haposan terkait mafia kasus yang menjerat Jaksa Cirus Sinaga. "Untuk uji kebenaran keterangan Haposan, maka perlu konfirmasi ke Ketua RT," ucap Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Selasa. Boy mengaku tak tahu nama Ketua RT itu. Jika Anda dasar apa yang Anda lakukan pada informasi yang tidak akurat, Anda mungkin akan tidak menyenangkan terkejut oleh konsekuensi. Pastikan Anda mendapatkan cerita Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah keseluruhan dari sumber-sumber informasi.
Seperti telah diberitakan, Haposan menjadi saksi dalam perkara Cirus terkait dugaan korupsi saat menangani kasus Gayus Halomoan Tambunan. Ketika ditanya apakah konfirmasi itu terkait pertemuan-pertemuan di rumah Haposan, Boy menjawab, "Bukan dalam konteks itu." Boy enggan menjelaskan ketika didesak untuk kepentingan apa pemeriksaan ketua RT itu. "Nanti kita lihat arah penyidikannya," kata dia singkat. Adapun Cirus dijerat Pasal 12 huruf e, Pasal 21, dan Pasal 23 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tipikor. Cirus disangka menghalang-halangi penyidikan kasus korupsi, pencucian uang, dan penggelapan yang menjerat Gayus di Bareskrim Polri tahun 2009 . Cirus diduga terlibat dalam penambahan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan serta penghilangan pasal korupsi. Akibatnya, Gayus dituntut ringan dan berujung pada vonis bebas oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Tangerang.
Seperti telah diberitakan, Haposan menjadi saksi dalam perkara Cirus terkait dugaan korupsi saat menangani kasus Gayus Halomoan Tambunan. Ketika ditanya apakah konfirmasi itu terkait pertemuan-pertemuan di rumah Haposan, Boy menjawab, "Bukan dalam konteks itu." Boy enggan menjelaskan ketika didesak untuk kepentingan apa pemeriksaan ketua RT itu. "Nanti kita lihat arah penyidikannya," kata dia singkat. Adapun Cirus dijerat Pasal 12 huruf e, Pasal 21, dan Pasal 23 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tipikor. Cirus disangka menghalang-halangi penyidikan kasus korupsi, pencucian uang, dan penggelapan yang menjerat Gayus di Bareskrim Polri tahun 2009 . Cirus diduga terlibat dalam penambahan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan serta penghilangan pasal korupsi. Akibatnya, Gayus dituntut ringan dan berujung pada vonis bebas oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Tangerang.
