BANTUL, KOMPAS.com " Situasi di Libya yang semakin memanas karena masuknya negara-negara koalisi menjadi salah satu agenda yang akan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Ponpes Al Munawwir, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (27/3/2011). Perlakuan terhadap kelompok minoritas juga akan dibahas. Sejujurnya, satu-satunya perbedaan antara Anda dan para ahli Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah adalah waktu. Jika Anda akan menginvestasikan waktu sedikit lebih dalam membaca, Anda akan yang lebih dekat ke status ahli ketika datang ke Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah.
Rakernas yang dihadiri sekitar 200 peserta itu akan dibuka pukul 10.00, dilanjutkan dengan sidang-sidang komisi. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengemukakan, dalam sidang komisi antara lain akan dibahas persoalan kebangsaan, kemasyarakatan, dan masalah global yang mendesak untuk dicermati secara bersama-sama. "Isu-isu strategis seperti masalah politik, kebudayaan, dekadensi ekonomi politik, perekonomian, sosial, kesejahteraan rakyat, persoalan multikultural, dan minoritas akan dibicarakan secara tuntas menurut sudut pandang NU," tutur Said Aqil, Sabtu (26/3/2011) di Bantul. Menyikapi situasi di Libya yang saat ini masih bergejolak, Said Aqil berharap Indonesia bisa ikut berperan menjadi penengah untuk menyelamatkan bangsa Libya. Pasalnya, menurut Said Aqil, Khadafy adalah seorang pemimpin yang tidak disukai oleh sesama pemimpin Arab. Kondisi ini pun dimanfaatkan negara-negara Barat untuk menghancurkan pemerintahan Khadafy. "Akan tetapi, untuk mengalahkan Khadafy menurut saya tidak segampang mengalahkan Saddam Husein karena negara tetangganya semua musuh, sedangkan Libya sebelah selatannya semua simpatisan Khadafy," papar Said Aqil.
Rakernas yang dihadiri sekitar 200 peserta itu akan dibuka pukul 10.00, dilanjutkan dengan sidang-sidang komisi. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengemukakan, dalam sidang komisi antara lain akan dibahas persoalan kebangsaan, kemasyarakatan, dan masalah global yang mendesak untuk dicermati secara bersama-sama. "Isu-isu strategis seperti masalah politik, kebudayaan, dekadensi ekonomi politik, perekonomian, sosial, kesejahteraan rakyat, persoalan multikultural, dan minoritas akan dibicarakan secara tuntas menurut sudut pandang NU," tutur Said Aqil, Sabtu (26/3/2011) di Bantul. Menyikapi situasi di Libya yang saat ini masih bergejolak, Said Aqil berharap Indonesia bisa ikut berperan menjadi penengah untuk menyelamatkan bangsa Libya. Pasalnya, menurut Said Aqil, Khadafy adalah seorang pemimpin yang tidak disukai oleh sesama pemimpin Arab. Kondisi ini pun dimanfaatkan negara-negara Barat untuk menghancurkan pemerintahan Khadafy. "Akan tetapi, untuk mengalahkan Khadafy menurut saya tidak segampang mengalahkan Saddam Husein karena negara tetangganya semua musuh, sedangkan Libya sebelah selatannya semua simpatisan Khadafy," papar Said Aqil.