Posisi Indonesia Menguntungkan

info mutakhir tentang
tidak selalu hal yang termudah untuk mencari. Untungnya, laporan ini mencakup
info terbaru yang tersedia.
JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam tatanan dunia yang baru, posisi Indonesia dinilai sangat menguntungkan. Sebab, Indonesia masuk sebagai salah satu pemain global, yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Dengan tetap menjaga stabilitas politik dan ekononomi seperti sekarang ini, tak mustahil Indonesia bisa mengejar posisi China dan Korea Selatan.


Demikian diungkapkan CEO Stratfor, yang juga penulis buku The Next 1000 Year, The Next Decade dan The Future of War, Dr GeorgeFriedman saat menjadi salah satu pembicara di Konferensi Internasional mengenai Futurologi di Jakarta, Kamis (28/7).

Konferensi yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI di Washington DC, Amerika Serikat bersamaBadan Koordinasi Penanaman Modal dihadiri pakarfuturolog lainnya di antaranya penulis buku Technofutures: How Leading-Edge Innovations will Transform Business in the 21st Century Dr James Canton; Vice Chairman of Citi, Global Head, Public Sector and Soverign Wealth Fund Zubaid Ahmad dan Direktur Forum Asia Tenggara Stanford University, Prof Donald K Emmerson serta putera Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,Kapten (Inf) Agus Harimukti Yudhoyono.

"Indonesia sebagai pemain salah satu pemain global bisa mengambil keuntungan dari kondisi yang ada, yaitu dengan memosisikan diri dalam tatanan dunia yang baru. Asalkan, kata kuncinya adalahtetap menjaga kestabilan politik dan ekonomi seperti saat ini, sehingga Indonesia bisa memacu pertumbuhan ekonominya untuk menyamai negara-negara seperti China dan Korea Selatan," tandas George Friedman.

Menurut George Friedmen, negara-negara lain yang memiliki potensi menguasai kawasan di antaranya Jepang. "Negara ini memiliki kekuatan untuk menjadi mesin perekonomian di kawasan Asia. Sebab, selain industri manufakturnya, Jepang tidak seperti China, yang harus dibebani bagaimana caranyamenghidupipenduduknya.

Ia juga menilai di masa datang, kondisi China agak berat. Selain soal jumlah penduduk, sebagian besar penduduknya juga masih miskin. "Jangan terlalu berlebihan menilai China, yang pertumbuhannya tinggi. Selain siklus pertumbuhan ekonominya berbeda, negara ini bergantung ekspor," tambah dia.

Saya percaya bahwa apa yang Anda telah membaca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membersihkan setiap ketidakpastian yang mungkin tetap.

Vice Chairman of Citi,Zubaid Ahmad menambahkan, dengan infrastruktur yang akan dibangun Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus terjaga. Tahun 2015, dengan dukungan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi dapat stabil dengan mencapai 6,7 persen," tambahnya.

Berteman baik

Sementara, koresponden dari Atlantic Media Company Robert Kaplan menyatakan, runtuhnya batas-batas negara, mengubah geopolitik setiap negara menjadi ketersambungan. "Dalam konteks geopolitik, posisi Indonesia juga akan berubah. Kekuatan penopangnya harus lebih kuat dan modern. Misalnya, kekuatan di laut harus memodernisir diri dengan perangkat teknologi maju seperti dengan satelit. Sebab, yang kekuatan di laut akan melindungi berbagai kepentingan Indonesia di luat seperti ladang minyak dan gas," kata Robert Kaplan.

Agus Yudhoyono yang membahas geopolitik dalam konteks Indonesia sekarang ini, menyatakan di tengah-tengah tarikan kepentingan dunia, Indonesia harus tetap menjaga titik keseimbangan. "Artinya, Indonesia harus berteman baik dengan negara manapun dan bersikap netral," ujar Agus.

Saat ditanya Kompas mengenai sinyalemen posisi Indonesia yang dinilai terlalu dekat dengan Amerika serikat, Agus membantah. "Jalan pikiran itu tidak utuh dan terlalu subyektif. Sekali saya tegaskan, Indonesia berteman baik dengan negara manapun, termasuk AS," papar dia.

Konferensi setengah hari yang dibuka Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, mengambiltema "How the World will Change in the Next 30 Years: World Experts Talk about Global Trends and Force that will Sweep the 21st Century." 

 

Cukup mengetahui
untuk membuat padat, memotong informasi pilihan di atas faktor ketakutan. Jika Anda menerapkan apa yang baru saja belajar tentang
, Anda seharusnya tidak perlu khawatir.