Polri Belum Bisa Pastikan Pelaku Bom

Jalan terbaik tindakan untuk mengambil kadang-kadang tidak jelas sampai Anda telah terdaftar dan dianggap alternatif Anda. Paragraf berikut ini akan membantu petunjuk Anda ke apa yang para ahli pikir signifikan.
JAKARTA, KOMPAS.com " Kepolisian RI belum bisa membeberkan hasil tes DNA yang dilakukan terhadap warga Cirebon yang mengaku keluarga dari pria yang diduga sebagai pelaku bom. Setelah Polri merilis wajah pelaku bom bunuh diri di Masjid Adz Zikro, Mapolresta Cirebon, ada pihak keluarga yang mengenalinya sebagai M Syarif, warga Kota Cirebon. Sebelumnya, Polri menjanjikan akan menyampaikan hasil tes DNA untuk memastikan identitas pelaku bom pada Minggu (17/4/2011) siang.

Meskipun sudah ada pihak keluarga yang menyatakan bahwa wajah yang dirilis Polri sebagai terduga pelaku bom adalah anggota keluarganya, pihak kepolisian tak ingin gegabah. Menurut Anton, proses tes DNA masih berlangsung.

"Kedua orangtuanya kami ambil sampel, tetapi tidak dibawa ke Jakarta karena belum bisa memastikan apa benar putranya. Walau fotonya sama, tetapi secara scientific perlu pembuktian. Polri mengharapkan ada kepastian yang benar," papar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, siang ini.

Berdasarkan standar internasional, lanjut Anton, dibutuhkan waktu 3-12 hari untuk mengetahui hasil tes DNA. Anton juga mengatakan, keterangan orangtua M Syarif yang mengakui jenazah pelaku bom bunuh diri adalah anaknya tersebut belum dapat dijadikan bukti menentukan identitas jenazah pelaku yang kini berada di Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kadang-kadang aspek yang paling penting dari subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.

"Kami belum bisa pastikan putranya, walau fotonya sama. Dalam ilmu scientific crime investigation perlu pembuktian," ujarnya.

Pihak kepolisian sebelumnya membawa sampel darah dari Abdulkadir (66) dan Sri (66), yang mengakui jenazah pengemboman bunuh diri di Masjid Adz Zikro Mapolrestra Cirebon itu adalah anaknya. Sampel darah tersebut kemudian dibandingkan dengan sampel darah jenazah pelaku bom bunuh diri Cirebon melalui tes DNA.

"Keduanya (Abdulkadir dan Sri) tinggal di Pleret, Cirebon," tutur Anton.

Hingga kini, kepolisian telah meminta keterangan 19 saksi untuk berita acara pemeriksaan. Sedangkan total saksi yang dimintai keterangan tanpa di-BAP sebanyak 25 orang.

Seperti diberitakan, pelaku pengeboman diduga bernama Muhammad Syarif. Dia tercatat bertempat tinggal di RT 03 RW 06 Astana Garib Utara, Pekalipan, Kota Cirebon. Dia merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Orangtuanya adalah Abdul Gafur dan Sri Mulat. Data tersebut didapat dari salinan kartu keluarga yang dipegang Ketua RT 03 Supandi. Polri juga telah merilis ciri-ciri pelaku, yakni berjenis kelamin laki-laki, ras mongoloid, golongan darah O, umur antara 25 dan 35 tahun, tinggi 181 cm, berat 70 kg, kulit kuning langsat, dan nomor sepatu 43 (10 inci).

Kadang-kadang sulit untuk memilah-milah semua rincian yang terkait dengan hal ini, tapi aku positif Anda tidak akan kesulitan untuk memahami informasi yang disajikan di atas.