Bibit-Chandra Tegaskan Tak Terima Amplop

Apakah Anda pernah bertanya-tanya apa sebenarnya dengan Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah? Informatif laporan ini dapat memberikan Anda wawasan tentang semua yang anda pernah ingin tahu tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah.
JAKARTA, KOMPAS.com - Dua Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah kembali menegaskan bahwa dirinya tidak menerima uang dari Anggodo Widjojo melaui Ary Muladi. Mereka juga mengaku tidak mengenal Anggodo dan Ary.

Hal tersebut disampaikan keduanya secara terpisah saat menjadi saksi dalam persidangan kasus percobaan penyuapan terhadap pimpinan KPK dengan terdakwa Ary Muladi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (4/4/2011).

"Pengawasan internal diminta selidiki ini (dugaan uang mengalir ke pimpinan KPK) dan hasilnya tidak ada dana ke pimpinan KPK," ujar Bibit.

Pimpinan KPK yang dimaksud dalam kasus percobaan penyuapan tersebut adalah Bibit dan Chandra. Dalam dakwaan Ary Muladi, jaksa menyebutkan bahwa Ary bersama-sama Anggodo melakukan pemufakatan jahat untuk memberi uang Rp 5, 15 miliar kepada pimpinan dan penyidik KPK. Uang tersebut dimaksudkan agar KPK memperingan atau tidak melanjutkan proses hukum yang melibatkan kakak Anggodo, Anggoro Widjojo dalam penyidikan tersangka Yusuf Erwin Faisal dan penyelidikan perkarapengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu Departemen Kehutanan pada 2007.

Dalam kesaksiannya untuk Ary, Anggodo mengaku memberikan Rp 1 miliar kepada Chandra melalui Ary untuk diteruskan melalui Ade Rahardja. Hal itu dimaksudkan agar Chandra mencabut surat pencekalan atas Anggodo. Pada kronologis yang dibuat Anggodo dan Ary disebutkan bahwa Chandra menerima uang tersebut pada 2009 di Pasar Festival.

Saya percaya bahwa apa yang Anda telah membaca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membersihkan setiap ketidakpastian yang mungkin tetap.

Hari ini, Chandra menjelaskan bahwa tidak ada penyerahan uang di Pasar Festival. Hanya, waktu itu diakuinya banyak mobil KPK di Pasar Festival yang sedang melakukan pengintaian.

"Saya juga tidak berada di dalam mobil itu tapi di Kantor KPK," kata Chandra.

Bibit juga demikian. Saat penyerahan dana yang disebutkan berlokasi di Bellagio, ia mengaku sedang berada di Peru. Keterangan senada disampaikan Deputi Penindakan KPK, Ade Raharja yang turut bersaksi hari ini.

Ade mengaku tidak mengenal Ary, tidak pernah berkomunikasi dengan Ary, dan tidak pernah menyampaikan uang Rp 1 miliar kepada Chandra melaui Ary. Seusai persidangan, Ary Muladi membenarkan keterangan ketiga saksi. Dia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memberi uang sedikitpun kepada pimpinan KPK.

"Saya tidak pernah bertemu mereka yang jelas," ucapnya.

Uang dari Anggodo itu, menurut Ary diberikan kepada seseorang bernama Yulianto. Ketika ditanya siapa Yulianto dan keberadaannya, Ary enggan berkomentar.

"Biar penyidik saja yang memutuskan," kata Ary.

Tidak ada salahnya untuk baik-informasi yang terakhir pada Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah. Bandingkan apa yang telah Anda pelajari di sini ke artikel masa depan sehingga Anda dapat tetap waspada terhadap perubahan di bidang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah.