JAKARTA, KOMPAS.com " Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkomitmen meningkatkan pengawasan pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Presiden mengatakan, ada hal-hal yang perlu diperbaiki terkait pengiriman TKI ke luar negeri. Hal ini disampaikan Presiden seusai menerima Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hadi Purnomo dan pimpinan lainnya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/4/2011). Saya percaya bahwa apa yang Anda telah membaca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membersihkan setiap ketidakpastian yang mungkin tetap.
"Pemerintah dalam waktu dekat, berdasarkan temuan BPK maupun hasil evaluasi jajaran pemerintah, akan membentuk tim terpadu untuk melaksanakan investigasi dalam arti yang longgar. Investigasi terkait apa yang dilakukan agen-agen pengiriman TKI di dalam maupun luar negeri dan pemerintah setempat terhadap saudara-saudara di luar negeri," kata Presiden. Jika tim investigasi menemukan adanya hal-hal yang tak layak dalam hal perlindungan hak TKI, pemerintah dapat melaksanakan moratorium. "Selain itu, apabila upaya percepatan dan pembangunan ekonomi, termasuk infrastruktur dan kredit usaha rakyat, makin besar, saudara kita punya pilihan bekerja di dalam atau di luar negeri. Kalau di luar negeri kondisinya masih seperti itu, maka dengan penuh tanggung jawab, saya akan sampaikan kepada saudara-saudara kita untuk lebih baik bekerja di dalam negeri. Tentunya akan ada upaya untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas," katanya.
"Pemerintah dalam waktu dekat, berdasarkan temuan BPK maupun hasil evaluasi jajaran pemerintah, akan membentuk tim terpadu untuk melaksanakan investigasi dalam arti yang longgar. Investigasi terkait apa yang dilakukan agen-agen pengiriman TKI di dalam maupun luar negeri dan pemerintah setempat terhadap saudara-saudara di luar negeri," kata Presiden. Jika tim investigasi menemukan adanya hal-hal yang tak layak dalam hal perlindungan hak TKI, pemerintah dapat melaksanakan moratorium. "Selain itu, apabila upaya percepatan dan pembangunan ekonomi, termasuk infrastruktur dan kredit usaha rakyat, makin besar, saudara kita punya pilihan bekerja di dalam atau di luar negeri. Kalau di luar negeri kondisinya masih seperti itu, maka dengan penuh tanggung jawab, saya akan sampaikan kepada saudara-saudara kita untuk lebih baik bekerja di dalam negeri. Tentunya akan ada upaya untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas," katanya.
