PPP: "Reshuffle" Jangan karena Tekanan

Semakin Anda memahami tentang subjek apapun, itu menjadi lebih menarik. Ketika Anda membaca artikel ini Anda akan menemukan bahwa subjek
tentu tidak terkecuali.
JAKARTA, KOMPAS.com " Mengemukanya kembali wacana reshuffle atau perombakan kabinet mengundang komentar partai. Termasuk Partai Persatuan Pembangunan yang menempatkan kadernya di Kabinet Indonesia Bersatu II.

Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda sudah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.

Sekretaris Jenderal PPP Mohammad Romahurmuziy menyampaikan, jika reshuffle dilakukan, harus sesuai kebutuhan Presiden. Bukan akibat tekanan kelompok-kelompok kepentingan. "Evaluasi kinerja hanya berujung dua, terus tetapi tingkatkan kinerja atau ganti. Persoalannya harus diidentifikasi oleh Presiden, siapa yang bertanggung jawab terhadap rendahnya serapan anggaran. Seluruh menterikah atau menteri tertentu?" kata Romahurmuziy di Jakarta, Jumat (16/9/2011).

Menurut Romi, panggilan Romahurmuziy, reshuffle adalah pisau bermata dua. Mata pertama untuk meningkatkan kembali kepercayaan publik terhadap sebuah rezim. "Kenyataannya hari ini tingkat kepercayaan kepada pemerintah sudah menurun dibandingkan dengan ketika pertama kali dibentuk sehingga kebutuhan untuk meningkatkan kepercayaan itu menjadi sahih," kata Romi. Mata kedua untuk meningkatkan kinerja kabinet.

Kendati evaluasi UKP4 terhadap kontrak kinerja juga menghasilkan rapor biru dan merah, bagi PPP, jika reshuffle dilakukan, harus didasarkan atas ukuran yang jelas. "Jangan karena like and dislike," kata Romi.

Sekarang Anda bisa menjadi ahli percaya diri pada
. OK, mungkin bukan pakar. Tapi Anda harus memiliki sesuatu untuk membawa ke meja waktu berikutnya Anda bergabung dengan diskusi tentang
.