JAKARTA, KOMPAS.com -- Meski sudah melaporkan istri mantan Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni ke Interpol, pencarian terhadapnya tetap akan sangat bergantung pada informasi dari negara lain di mana Neneng berada. Kerja sama informasi dari negara tempat Neneng berada diperlukan untuk mempercepat proses penangkapan terhadap tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu. Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan membaca sedikit lebih, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.
Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengemukakan, pencarian lewat jalur Interpol memang sangat bergantung pada kesediaan negara tempat buronan yang dicari itu berada, untuk memberikan informasi kepada Interpol dari Polri. "Kita kan jalurnya jalur Interpol, kerja sama internasional sejauh mana negara yang mengetahui informasi tersebut memberi respon. Memang menjadi sangat tergantung kepada negara di mana yang bersangkutan berada. Kerja sama yang diberikan mempengaruhi informasi yang kami dapatkan," kata Boy. Dia mencontohkan, Interpol Kolombia memberi respon cepat ketika mereka mengetahui keberadaan Nazaruddin, sehingga yang bersangkutan bisa dengan cepat pula ditangkap dan dipulangkan ke Indonesia. Sejak Jumat (19/08/2011) Interpol telah memasang foto Neneng di situsnya. Red notice atau pemberitahuan bahwa Neneng merupakan buronan Interpol telah disebar ke 188 negara anggota Interpol.
Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengemukakan, pencarian lewat jalur Interpol memang sangat bergantung pada kesediaan negara tempat buronan yang dicari itu berada, untuk memberikan informasi kepada Interpol dari Polri. "Kita kan jalurnya jalur Interpol, kerja sama internasional sejauh mana negara yang mengetahui informasi tersebut memberi respon. Memang menjadi sangat tergantung kepada negara di mana yang bersangkutan berada. Kerja sama yang diberikan mempengaruhi informasi yang kami dapatkan," kata Boy. Dia mencontohkan, Interpol Kolombia memberi respon cepat ketika mereka mengetahui keberadaan Nazaruddin, sehingga yang bersangkutan bisa dengan cepat pula ditangkap dan dipulangkan ke Indonesia. Sejak Jumat (19/08/2011) Interpol telah memasang foto Neneng di situsnya. Red notice atau pemberitahuan bahwa Neneng merupakan buronan Interpol telah disebar ke 188 negara anggota Interpol.
