Memenangkan Transisi

Artikel menarik alamat beberapa isu kunci tentang
. Pembacaan yang cermat bahan ini bisa membuat perbedaan besar dalam bagaimana Anda berpikir tentang
.
Oleh Sri Mulyani Indrawati
Managing Director Bank Dunia untuk WilayahTimur Tengah dan AfrikaUtara, Amerika Latin, serta Asia Timur dan Pasifik; Mantan MenteriKeuangan Republik Indonesia. Tulisan ini diterjemahkan dari naskahaslinya yang bertajuk Winning the Transition (Project Syndicate, 2011)


Apakah gejolak di dunia Arab, the Arab Spring, akan berubah menjadi musim gugur yang kelam? Dengan tindak kekerasan yang terjadi di Suriah, perang saudara di Libya, dan Yaman di ambang kekacauan, semakin banyak orang yang merasa skeptis.

Walaupun gerakan-gerakan prodemokrasi di Mesir dan Tunisia telah berhasil mencapai perubahan rezim yang pesat, masih banyak ketidakpastian yang menggantung untuk kedua negara tersebut. Secercah harapan sempat terlihat, tetapi kini banyak pengamat mulai bertanya apakah kawasan ini mampu menciptakan sistem demokrasi yang fungsional dengan ekonomi yang kuat.

Masa revolusi dan pascarevolusi selalu diselimuti ketidakpastian dan hasilnya sering kali tidak menentu. Menjembatani kesenjangan antara ekspektasi tinggi dan anggaran serta kemampuan yang terbatas merupakan tantangan tersendiri. Menanggapi ketidakadilan masa lalu dan membangun ekonomi inklusif juga merupakan tantangan besar yang akan diwarnai gejolak, ketidakpastian, dan oportunisme politik.

Sebagian besar informasi ini berasal langsung dari pro
. Hati-hati membaca untuk mengakhiri hampir menjamin bahwa Anda akan tahu apa yang mereka ketahui.

Namun, masa transisi juga membawa kesempatan baik. Pada tahun 1990-an, saya bersama warga negara Indonesia yang lain menuntut dan kemudian merayakan berakhirnya Orde Baru. Saya bergabung dalam pemerintahan baru beberapa tahun setelah itu.

Korupsi akar kehancuran

Banyak pengamat yang mengira bahwa Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, tidak akan mampu mempertahankan demokrasinya dan akan berakhir porak-poranda. Tugas yang kami emban sangat berat. Namun, kami berhasil membuktikan sebaliknya sekaligus memetik pelajaran berharga.

Mungkin yang terpenting, kami belajar bahwa tidak adasatu solusi untuk semua dalam membangun demokrasi. Negara-negara diTimur Tengah dan Afrika Utara kelak akan menghadapi tantangan unik yangperlu ditanggapi dengan cara mereka sendiri.

Kendati demikian, merekaperlu meninggalkan masa lalu, baik secara nyata maupun simbolis. Parapejabat pemerintah baru juga perlu mengirimkan sinyal bahwa cara-caralama sudah berakhir. Perubahan perlu dimanifestasikan secara.... (selengkapnya baca harian Kompas, Jumat 5 Agustus 2011, halaman 6)

 

Sekarang Anda bisa menjadi ahli percaya diri pada
. OK, mungkin bukan pakar. Tapi Anda harus memiliki sesuatu untuk membawa ke meja waktu berikutnya Anda bergabung dengan diskusi tentang
.