JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri luar negeri Marty Natalegawa menyampaikan, sebanyak 415 warga negara Indonesia yang tinggal di Mesir telah dievakuasi. Ratusan WNI tersebut rencananya akan mendarat di Bandara Soekarno Hatta hari ini, Rabu (2/2/2011) pukul 13.30. "Saat ini yang dalam perjalanan ke tanah air, 415 WNI yang baru berangkat pukul 03.20 dini hari waktu setempat," kata Marty saat menghadiri rapat Komisi I di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu. Is everything making sense so far? If not, I'm sure that with just a little more reading, all the facts will fall into place.
Dikatakan, mayoritas WNI yang pulang ke tanah air adalah perempuan. Dari 415, sebanyak 337 orang tergolong dewasa, 40 orang anak, dan 38 bayi. "Mayoritas adalah perempuan, kita memberikan prioritas kepada perempuan, anak, dan bayi ya," katanya. Proses evakuasi terhadap WNI yang tinggal di Mesir tersebut, kata dia, akan terus dilakukan. Bagi WNI yang ingin kembali ke tanah air, pemerintah akan memfasilitasinya.Pemerintah pun, lanjutnya, telah mengeluarkan travel advisory, mengingatkan WNI untuk tidak bepergian ke Mesir sementara waktu. "Dan yang sudah ada di Mesir untuk mengindari kumpulan massa," tambahnya. Terkait mahasiswa Indonesia yang sulit dipulangkan, Marty mengatakan, pihaknya tetap menjalin kerjasama dengan para mahasiswa. "Semua proses pencatatan, pendataan dari mahasiswa kita berjalan baik," ucapnya.
Dikatakan, mayoritas WNI yang pulang ke tanah air adalah perempuan. Dari 415, sebanyak 337 orang tergolong dewasa, 40 orang anak, dan 38 bayi. "Mayoritas adalah perempuan, kita memberikan prioritas kepada perempuan, anak, dan bayi ya," katanya. Proses evakuasi terhadap WNI yang tinggal di Mesir tersebut, kata dia, akan terus dilakukan. Bagi WNI yang ingin kembali ke tanah air, pemerintah akan memfasilitasinya.Pemerintah pun, lanjutnya, telah mengeluarkan travel advisory, mengingatkan WNI untuk tidak bepergian ke Mesir sementara waktu. "Dan yang sudah ada di Mesir untuk mengindari kumpulan massa," tambahnya. Terkait mahasiswa Indonesia yang sulit dipulangkan, Marty mengatakan, pihaknya tetap menjalin kerjasama dengan para mahasiswa. "Semua proses pencatatan, pendataan dari mahasiswa kita berjalan baik," ucapnya.
