JAKARTA, KOMPAS.com " Apakah seorang pemimpin sama dengan seorang manajer? Sebagian orang mungkin menganggap sama, bahwa seorang pemimpin adalah seorang manajer, tetapi tidak bagi mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bagi Kalla,seorang pemimpin adalah membawa sesuatu pada tujuan. Demi mencapai tujuan, seorang pemimpin harus memiliki keberanian mengambil risiko, bahkan jika harus mengubah aturan. Sementara, seorang manajer tugasnya adalah memastikan tujuan dicapai sesuai dengan aturan yang ada. "Ini masalahnya, banyak pemimpin menjadi manajer. Manajer itu ingin semuanya berjalan sesuai aturan. Padahal, tugas utama pemimpin adalah membawa pada tujuan, kalau dirasa perlu ya harus berani mengubah aturan. Oleh karena itu, pemimpin harus berani tidak populer. Salah kalau pemimpin cari popularitas terus," kata Kalla saat menyampaikan kuliah umum di Paramadina Graduate Schools, Jakarta, Selasa (8/2/2011). Hopefully the information presented so far has been applicable. You might also want to consider the following:
Ia menuturkan, inspirasi ini didapatnya dalam 43 tahun kariernya bekerja di tiga bidang berbeda. Selama 32 tahun Kalla menghabiskan waktunya sebagai pengusaha. Kemudian, 10 tahun ia duduk di pemerintahan. Setelah lengser dari jabatan wakil presiden, Kalla aktif di bidang sosial sebagai Ketua Palang Merah Indonesia. Ia bercerita, di dunia bisnis hasil adalah nomor satu, sementara proses nomor dua. Sebaliknya, di pemerintahan, proses nomor satu sementara hasil nomor dua. Nah, kalau di bidang sosial, yang nomor satu adalah keselamatan, sementara proses dan biaya nomor 2, 3, atau 5. "Saya tidan pernah mengubah cara berpikir saya selama berkarya di tiga bidang itu. Pemimpin harus membawa orang pada tujuan. Kalau perlu, berani mengubah aturan demi tujuan," kata Kalla.
Ia menuturkan, inspirasi ini didapatnya dalam 43 tahun kariernya bekerja di tiga bidang berbeda. Selama 32 tahun Kalla menghabiskan waktunya sebagai pengusaha. Kemudian, 10 tahun ia duduk di pemerintahan. Setelah lengser dari jabatan wakil presiden, Kalla aktif di bidang sosial sebagai Ketua Palang Merah Indonesia. Ia bercerita, di dunia bisnis hasil adalah nomor satu, sementara proses nomor dua. Sebaliknya, di pemerintahan, proses nomor satu sementara hasil nomor dua. Nah, kalau di bidang sosial, yang nomor satu adalah keselamatan, sementara proses dan biaya nomor 2, 3, atau 5. "Saya tidan pernah mengubah cara berpikir saya selama berkarya di tiga bidang itu. Pemimpin harus membawa orang pada tujuan. Kalau perlu, berani mengubah aturan demi tujuan," kata Kalla.