JAKARTA, KOMPAS.com " Pimpinan DPR Priyo Budi Santoso berpendapat, sebaiknya pemerintah Indonesia tidak ikut campur dalam urusan pemerintahan Mesir seperti yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat terhadap Mesir. Biarkanlah rakyat Mesir menentukan masa depannya sendiri. "Kita tak sependapat kalau kita justru ikut-ikutan nimbrung dalam aksi. Kita tidak perlu ikut-ikutan seperti Amerika yang jelas-jelas memberikan daya pengaruh, menginfiltrasi dengan alat-alatnya untuk mengubah peta politik yang berlangsung di Mesir," katanya dalam jumpa pers di DPR, Jakarta, Jumat (4/2/2011). So far, we've uncovered some interesting facts about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. You may decide that the following information is even more interesting.
Jika ada kader Partai Golkar di Mesir saat ini, Priyo juga meminta kader tersebut tidak ikut campur dalam aksi."Jika ada kader partai, sebagai pimpinan partai, saya minta tidak ikut. Biarkan Mesir menentukan masa depannya," ujarnya. Terkait dengan krisis politik di Mesir, Priyo berpendapat bahwa apa yang terjadi di Mesir merupakan efek domino dari pemberontakan antipemerintah yang terjadi di Tunisia. "Di sana (Mesir) ada faktor yang memicu. Sebagian kalangan semakin frustrasi karena kelompok politik tertentu betul-betul dibungkam. Dan, ini mendapat momentum saat harga pangandi Mesir semakin tinggi dan menyentuh sisi-sisi efek sosial. Faktor ini yang memicu demonstrasi besar," ucapnya. Mengenai kemungkinan kerusuhan Mesir menular ke Indonesia, Priyo berharap tidak demikian. Di Indonesia, kata Priyo, belum ada politik dinasti seperti halnya di Mesir."Ini karena di sini ada faktor-faktor yang lain. Yang Mesir sudah terlalu lama. Kita sedang mematangkan demokrasi kita. Di sini belum ada politik dinasti," tuturnya.
Jika ada kader Partai Golkar di Mesir saat ini, Priyo juga meminta kader tersebut tidak ikut campur dalam aksi."Jika ada kader partai, sebagai pimpinan partai, saya minta tidak ikut. Biarkan Mesir menentukan masa depannya," ujarnya. Terkait dengan krisis politik di Mesir, Priyo berpendapat bahwa apa yang terjadi di Mesir merupakan efek domino dari pemberontakan antipemerintah yang terjadi di Tunisia. "Di sana (Mesir) ada faktor yang memicu. Sebagian kalangan semakin frustrasi karena kelompok politik tertentu betul-betul dibungkam. Dan, ini mendapat momentum saat harga pangandi Mesir semakin tinggi dan menyentuh sisi-sisi efek sosial. Faktor ini yang memicu demonstrasi besar," ucapnya. Mengenai kemungkinan kerusuhan Mesir menular ke Indonesia, Priyo berharap tidak demikian. Di Indonesia, kata Priyo, belum ada politik dinasti seperti halnya di Mesir."Ini karena di sini ada faktor-faktor yang lain. Yang Mesir sudah terlalu lama. Kita sedang mematangkan demokrasi kita. Di sini belum ada politik dinasti," tuturnya.