Tanggapan Robert Tantular soal Aset NII

Apakah Anda pernah bertanya-tanya apa sebenarnya dengan
? Informatif laporan ini dapat memberikan Anda wawasan tentang semua yang anda pernah ingin tahu tentang
.
JAKARTA, KOMPAS.com " Pemilik Bank Century, Robert Tantular, menanggapi pemberitaan terkait aset Negara Islam Indonesia (NII) yang disebut disimpan di Bank Century (dulu Bank CIC). Mantan menteri NII, Imam Supriyanto, bahkan menyebutkan bahwa aset NII di Century berjumlah puluhan miliar dan emas dengan berat mencapai 20 ton. Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (5/5/2011), Robert membantah sejumlah pemberitaan yang mengaitkan NII dengan dirinya.

Robert Tantular, dalam rilis tersebut, mengaku berkenalan dengan Abu Maarik (Panji Gumilang, pemilik Pondok Pesantren Al-Zaytun, yang disebut-sebut tokoh NII KW9) sekitar Oktober 1990 sebagai salah satu nasabah Bank CIC (Robert waktu itu adalah Direktur CIC). Ia mengenal Abu Maarik dari salah satu anggota staf Bank CIC dan bukan dikenalkan oleh tantenya yang memiliki money changer.

"Setahu Robert, Abu Maarik adalah seorang pedagang. Di Bank CIC, nama yang digunakan selalu Abu Maarik, bukan nama lain, sehingga tidak benar pemberitaan yang menyatakan Abu Maarik mengunakan banyak nama di Bank CIC," demikian yang dimuat dalam rilis yang ditandatangani oleh kuasa hukum Robert Tantular, Andi F Simangunsong.

Ia juga mengklarifikasi pemberitaan bahwa Abu Maarik adalah salah satu nasabah (tabungan/deposito uang) di Bank CIC. "Pemberitaan yang menyatakan dia adalah nasabah kedua terbesar di Bank CIC setelah Sampoerna adalah keliru karena Sampoerna tidak pernah menjadi nasabah di Bank CIC," katanya.

Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Dan topik
tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang
.

Sejak tahun 1992 Abu Maarik mengembangkan usahanya di bidang pendidikan dengan membangun Pondok Pesantren Al-Zaytun. Pondok pesantren itu cukup maju dan memiliki cukup banyak murid. Selain pondok pesantren, usahanya juga berkembang ke penanaman padi (beras), perikanan, serta peternakan sapi. Dalam pengembangan usaha tersebut, beberapa kali Abu Maarik mendapatkan fasilitas kredit dari Bank CIC. Namun, itu dijamin dengan depositonya di Bank CIC (kredit back to back) dan kredit dimaksud juga berjalan lancar.

Emas NII di Bank CIC

Robert, dalam rilisnya, juga membantah bahwa Abu Maarik mempunyai tabungan berbentuk emas di Bank CIC. "Hal tersebut jelas keliru. Bank CIC tidak mempunyai produk tabungan emas sama sekali. Yang ada adalah tabungan mata uang. Tidak pernah ada Abu Maarik datang membawa emas ke Bank CIC (apalagi sampai seberat 2 ton sebagaimana diberitakan) dan menyimpannya di Bank CIC dengan janji pada waktu ditarik akan berupa uang dengan nilai setara dengan nilai emas pada waktu ditarik nantinya," paparnya.

Robert juga menegaskan, ia sama sekali tidak tahu mengetahui tentang NII, apalagi yang ada di dalamnya. Robert sama sekali tidak tahu-menahu apakah Abu Maarik itu anggota NII atau bukan. Sementara mengenai Ponpes Al-Zaytun, Robert sama sekali tidak mengetahui keterkaitannya dengan NII.

"Kunjungan ke Pondok Pesantren Al-Zaytun adalah hal yang wajar mengingat Abu Maarik adalah salah satu nasabah Bankk CIC. Apalagi, pondok pesantren itu juga banyak dikunjungi petinggi-petinggi negara RI (termasuk menteri-menteri) sehingga kunjungan ke ponpes tersebut tidak secara otomatis membuat kesan bahwa yang pernah berkunjung ke Ponpes Al-Zaytun adalah orang-orang yang terkait dengan NII," demikian Robert dalam rilisnya.

Itulah terbaru dari pihak berwenang
. Setelah Anda terbiasa dengan ide-ide ini, Anda akan siap untuk pindah ke tingkat berikutnya.