Nunun Diperlakukan Bak Teroris

Ketika Anda berpikir tentang
, apa pendapatmu pertama? Aspek mana
penting, yang penting, dan mana yang bisa Anda ambil atau meninggalkan? Anda akan hakim.
JAKARTA, KOMPAS.com " Kuasa hukum tersangka kasus dugaan suap pada pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Nunun Nurbaeti, yakni Ina Rahman, merasa tidak puas atas keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi yang telah melakukan penarikan paspor milik kliennya.

Ina mengatakan, kepergian kliennya ke Singapura untuk menjalani pengobatan rutin penyakitnya, bukan untuk menghindar dari kasus yang menjeratnya."Saya merasa kecewa. KPK tidak adil karena memperlakukan klien saya ini seperti teroris," ujar Ina ketika dihubungi wartawan, Jumat (27/5/2011).

Sebelum kasus tersebut mencuat ke publik, kata Ina, Nunun memang menderita amnesia yang menjurus kepada demensia-Alzheimer. Penyakit itu diketahuinya berdasarkan hasil diagnosis dari dokter pribadi keluarga Nunun, Andreas Harry. "Makanya, dia itu sering mendadak jatuh pingsan," ujarnya.

Setelah Anda mulai bergerak melampaui informasi latar belakang dasar, Anda mulai menyadari bahwa ada lebih banyak
dari Anda mungkin memiliki pikiran pertama.

Sebelumnya, pada sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi hari ini, mantan seketaris pribadi Nunun Nurbaeti di PT Wahana Esa Sejati, Sumarni, mengatakan bahwa mantan atasannya tersebut sering mendadak jatuh pingsan. Ia juga mengungkapkan, saat sedang berbelanja di pusat pertokoan, Nunun juga sering jatuh pingsan. "Ibu suka jatuh gara-gara vertigo. Di boks obatnya juga ada obat-obatan untuk sempoyongan," kata Sumarni.

Seperti diberitakan, Ketua KPK Busyro Muqoddas telah mengumumkanstatus tersangka untuk Nunun dalam rapat dengar pendapat di Gedung DPR,Senin (23/5/2011). Keputusan ini telah diambil sejak Februari lalu.

Awalnya,Nunun menjadi saksi kunci yang mengetahui dari mana asal dana yangdiberikan kepada 26 anggota DPR periode 1999-2004 dalam pemilihan DeputiGubernur Senior BI. Namun, dalam dakwaan para politisi tersebut, Nunundisebut sebagai orang yang memberikan cek perjalanan melalui ArieMalangjudo.

Sejak ditetapkan menjadi saksi untuk kasus cekperjalanan itu, keluarga Nunun menyatakan melalui dokter Andreas Harrybahwa Nunun didiagnosis menderita amnesia yang menjurus padademensia-Alzheimer. Hal ini terjadi akibat ia sempat terserang stroke.Penyakit Nunun ini mengakibatkan ia menjadi lupa sehingga KPK sulitmeminta keterangan darinya sejak tahun 2010.

Harinya akan datang ketika Anda dapat menggunakan sesuatu yang anda baca di sini untuk mendapatkan dampak yang menguntungkan. Kemudian Anda akan senang Anda mengambil waktu untuk mempelajari lebih lanjut tentang
.