JAKARTA, KOMPAS.com " Pakar filsafat politik dari UI, Rocky Gerung, menyatakan bahwa istilah kemenangan Indonesia atas Malaysia tadi malam yang sia-sia karena tak berhasil meraih gelar juara Piala AFF 2010 sebenarnya mirip dengan kondisi kepemimpinan saat ini. Istilah "Menang meski Tak Juara" pun tepat menggambarkan kondisi Tanah Air saat ini secara sosial politik."Menang, tapi bukan juara ini sama kayak Presiden SBY. Walaupun dia menang (pemilu), tapi yang juara sebenarnya bukan dia, melainkan koalisi politik ataupun Golkar," ucap Rocky, Kamis (30/12/2010), dalam acara Seminar Haul ke-1 Gus Dur dengan tema "Menapak Jejak Guru Bangsa" di Masjid Jami Al-Munawaroh, Ciganjur, Jakarta. Ia melihat yang terjadi sekarang yakni banyaknya intoleransi karena permasalahan sosial-politik bangsa justru menjadi alat tukar-menukar kekuasaan. "Alat tukar kekuasaan inilah yang kemudian menyebabkan berbagai masalah, termasuk intoleransi bangsa," ucap Rocky. The more authentic information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia you know, the more likely people are to consider you a mobil keluarga ideal terbaik indonesia expert. Read on for even more mobil keluarga ideal terbaik indonesia facts that you can share.
Menurut Rocky, pemimpin harus berani memimpin sesuai hati nuraninya sebagaimana yang dilakukan sosok Gus Dur. Dia mengakui bahwa Gus Dur memimpin dengan hati nurani dan kecerdasannya merangkul banyak kalangan. "Ia berani mempertahankan pemikiran-pemikirannya. Ia mau berduel dengan banyak orang tentang pemikiran-pemikirannya itu, di mana orang lain lebih suka tukar tambah saja dengan kekuasaan atau malah rupiah atau dollar," ungkap Rocky. "SBY memang menang, tapi ia tidak memimpin sehingga ia pun gagal menciptakan bangsa yang toleran karena tunduk pada politik transaksi kekuasaan itu sendiri," lanjutnya.
Menurut Rocky, pemimpin harus berani memimpin sesuai hati nuraninya sebagaimana yang dilakukan sosok Gus Dur. Dia mengakui bahwa Gus Dur memimpin dengan hati nurani dan kecerdasannya merangkul banyak kalangan. "Ia berani mempertahankan pemikiran-pemikirannya. Ia mau berduel dengan banyak orang tentang pemikiran-pemikirannya itu, di mana orang lain lebih suka tukar tambah saja dengan kekuasaan atau malah rupiah atau dollar," ungkap Rocky. "SBY memang menang, tapi ia tidak memimpin sehingga ia pun gagal menciptakan bangsa yang toleran karena tunduk pada politik transaksi kekuasaan itu sendiri," lanjutnya.
