Liputan6.com, Yogyakarta: Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menuding, skandal dana talangan atau bailout Bank Century nilai Rp 6,7 triliun sebagai sebuah perampokan terencana. Kalla usai berceramah di Universitas Islam Indonesia Sleman, Yogyakarta, kekayaan (10/12), belakang menyatakan kesediaannya dipanggil panitia beret Angket Century DPR. If you find yourself confused by what you've read to this point, don't despair. Everything should be crystal clear by the time you finish.
Mantan Wapres pada sekarang ini dinilai banyak pihak sebagai pengamat kunci dalam menuntaskan pengusutan skandal bailout Bank Century. Saat menjabat, Kalla dikreditkan bermakna secara fitur bailout Bank Century dihargai digawangi mantan Gubernur Bank Indonesia sekarang itu, Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dan dalam kesempatan sebelumnya dengan Pansus Angket Century meninggalkan meminta keterangan kepada mantan ketua universal Partai Golongan Karya itu []. Saat Pansus DPR bekerja, Komisi Pemberantasan Korupsi terlalu tak mau ketinggalan mengusut bagasi Bank Century. Bahkan KPK handclasp menunjukkan barang dihargai mencurigakan dalam kepercayaan bailout Bank Century. KPK berniat berkoordinasi dengan cara Badan Pemeriksa Keuangan dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan untuk mengungkap penemuan itu. Simak selengkapnya di video. (AIS/AYB)
Mantan Wapres pada sekarang ini dinilai banyak pihak sebagai pengamat kunci dalam menuntaskan pengusutan skandal bailout Bank Century. Saat menjabat, Kalla dikreditkan bermakna secara fitur bailout Bank Century dihargai digawangi mantan Gubernur Bank Indonesia sekarang itu, Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dan dalam kesempatan sebelumnya dengan Pansus Angket Century meninggalkan meminta keterangan kepada mantan ketua universal Partai Golongan Karya itu []. Saat Pansus DPR bekerja, Komisi Pemberantasan Korupsi terlalu tak mau ketinggalan mengusut bagasi Bank Century. Bahkan KPK handclasp menunjukkan barang dihargai mencurigakan dalam kepercayaan bailout Bank Century. KPK berniat berkoordinasi dengan cara Badan Pemeriksa Keuangan dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan untuk mengungkap penemuan itu. Simak selengkapnya di video. (AIS/AYB)
